Rabu, 24 Agustus 2016

TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK

Kamera video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga  disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.

Kamera video adalah merupakan kamera yang digunakan untuk mengambil gambar bergerak dan menyimpannya pada media tertentu, dimana kemudian akan dilakukan proses pengolahan.

JENIS - JENIS KAMERA VIDEO

Format dalam Kamera video dibagi atas 2 bagian :

1. Analog format yang terdiri dari standar VHS, VHS-C, super VHS, 
super VHS-C, 8mm, Hi-8.

2. Digital format yang terdiri dari miniDV, Digital8, DVD.

Macam - macam video dilihat dari fungsinya dapat dibedakan :

1. Kamera standar broadcast

2. Kamera semi broadcast
3. Kamera Home use
4. Kamera handy cam

Pembagian berdasarkan format kamera video :

1. Camcoder

2. Camcoder miniDV
3. Camcoder DVD

Berdasarkan Media Rekam :
* Betamax
* VHS
* 8mm
* VHS-C
* DV(Digital Video)
* Mini DV
* Betacam
* Memori stick
* Mini Disc
Kemudian kamera juga mempunyai beberapa penyangga atau alat bantu sesuai dengan bentuk dan kegunaannya antara lain :
1. Tripod










Berfungsi untuk menopang kamera, sehingga pada saat pengambilan video kamera tidak goyang, berdiri dengan tegak dan tegar. Besar dan bahan tripod yang digunakan sebaiknya sesuai dengan berat dari kamera, tripod yang baik dapat diputar dengan halus tanpa menimbulkan hentakan. Tripod kelas atas pada pegangan tripod terdapat pengendali kamera (zoom, record, dll) dan tripod dapat kembali secara halus ke posisi 900. Posisi kaki cameramen berada senyaman mungkin sewaktu melakukan pengambilan gambar baik pan kanan, dll.

2. Dolly track










Alat untuk membantu kamera bergerak pada jalur track atau roda yang telah dibuat, tracknya biasanya berupa lingkaran, kiri-kanan, atau maju mundur sesuai kebutuhan. Kameramen berada diatas dolly track. Dolly track digerakan secara motor atau manual.

3. Jimmy Jib







Berfungsi untuk mengambil gambar yang tidak mungkin kameramen berada diposisi itu. Kameramen mengendalikan kamera pada pegangan Jimmy Jib. Jika menggunakan Jimmy Jib maka cameramen membutuhkan TV High Resolusi untuk melihat video apa yang direkam dan LCD kamera.



SUMBER :

Rabu, 10 Agustus 2016

TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK

CARA MENGOPERASIKAN KAMERA VIDEO


Langkah-langkah pengoperasian kamera video :

1.      Lepas penutup lensa
2.     Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke bawah
3.   Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD, kemudian dibuka searah tanda panah. Secara otomatis viewfinder akan mati
4.  Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk berhenti merekam.

Pada dasarnya pengoperasioan kamera video itu mudah. Apapun mereknya secara prinsip adalah sama. Pada bagian ini nanti akan banyak dibahas tentang bagaimana mengoperasikan kamera video khususnya Handycam dengan Merek Sony type SX44E.
Menghidupkan power
Untuk menghidupkan camcorder anda saat layar LCD terbuka, tekan POWER.
Atur area geografis
Setting tanggal dan waktu


Menyiapkan media rekaman
Media perekaman yang dapat digunakan berbeda-beda (Memorry, kaset atau hardisk) tergantung
pada camcorder yang kita pakai. Ikon berikut akan ditampilkan di layar camcorder Sony SX44E.


Memasukkan memory
Buka penutup, arahkan ujung tumpul kartu memori seperti ditunjukkan dalam ilustrasi, dan masukkan kecelah kartu memori hingga berbunyi klik.


1.      Merekam Gambar
Langkah-langkah yang dilakukan ketika kita merekam gambar adalah :
a. Membuka penutup lensa 

     b. Bila tidak memakai tripod, kencangkan tali pegangan 

     c. Buka layar camcorder
        Secara otomatis camcorder akan menyala, apabila tidak maka tekan tombol power.




           d. Tekan START/STOP untuk memulai merekam



Bisa juga menyentuh simbol bulat warna merah pada bagian kiri bawah LCD



Untuk berhenti merekam tekan kembali START/STOP, atau bisa juga dengan menyentuh symbol bulat warna merah pada bagian kiri bawah LCD.



CONTROL DASAR KAMERA VIDEO
a)      Eksposure
Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan :


*Aperture (diafragma)
Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.

*Shutter Speed
Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.

*ND Filter
Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

*Gain
Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).

b)     Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK. Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.

Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajat Kelvin.


c)      White Balance
Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK, karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.

Cara menyetel white balance :

  • Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
  • Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
  • Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
  • Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
  •  Kamera siap untuk merekam.

Catatan :  kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah. Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.

d)     Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
 Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.
Zooming bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :
Manual : dengan memutar ring zoom pada lensa
Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera.
e)      Focus
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor. depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus. Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek.
Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).
3 hal yang menentukan depth of field :
1.      Panjang Fokal Lensa
Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.
2.      f-stop/iris
Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar dari f/2.0
3.      Jarak kamera dengan objek
Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman
Semakin dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.

Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak. Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

f)       Audio Level
Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada penonton. Atur audio level jangan sampai under ataupun over.



TEKNIK MEMEGANG KAMERA VIDEO

Teknik Memegang Kamera Video merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan tingkat ketajaman serta fokus dari sebuah video yang kalian ambil .Untuk membedakan mana pemula dan mana yang sudah profesional, Walaupun kamera sekarang memiliki fitur-fitur yang canggih namun itu semua tidaklah cukup, karena yang paling utama dari semua itu adalah bagaimana Sobat memegang kamera dengan benar agar tidak cepat lelah (karena bobot kamera yang lumayan berat) juga hasil gambar akan lebih tajam. 

A.    POSISI TANGAN 
1.  Pegang kamera menggunakan tangan kanan dengan menggenggam pegangan sisi sebelah kanan kamera,      dan tempatkan ibu jari di belakang kamera.
2.      Tiga jari melingkar mengarah ke depan serta jari telunjuk bersandar pada tombol shutter.
3.     Pegang kamera menggunakan dua tangan, jangan menggunakan maka kemungkinan besar tenaga yang di keluarkan untuk menekan tombol shutter akan terlalu besar, kekuatan menengah grip yang juga lebih besar serta horizon yang miring.
4.      Tekuk siku Mendekat ke sisi tubuh kalian sebab akan mengurangi goncangan serta goyangan kamera.

B.     SIKAP TUBUH
1.    Sikut Menekan Tubuh, tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan kanan memegang bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera. Kedua siku menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang, karena ada tumpuan di badan.
2.    Membuat Tumpuan Lengan Kiri Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter, sedankan jari lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal dipakai untuk tumpuan lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang. Biasanya teknik ini dipakai jika akan menggunakan speed lambat seperti memotret landscape.
3.      Tumpuan Kedua Sikut Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera. 
4.      Memasang Kuda-Kuda, dalam memotret  hal ini wajib dilakukan agar badan anda lebih stabil dan tidak mudah goyang.
5.    Gunakan Tumpuan Kaki saat Memotret pada Posisi Rendah atau Jongkok Dalam posisi ini kaki anda harus menjadi tumpuan tangan agar kamera tidak mudah goyang, dan menghasilkan gambar yang tajam.
6.    Gunakan Benda di Sekitar untuk menambah Kestabilan Jika anda  sedang memotret Outdoor, anda bisa menggunakan berbagai benda yang ada disekitar Sobat untuk menjadi tumpuan.

7.      Memegang Kamera pada Posisi Tiarap
Sebagai tumpuan ketika tiarap adalah dengan menggunakan sikut agar kamera lebih stabil, jangan mengandalkan tumpuan badan karena terkadang bada bisa gemetar jika terlalu lama.

Sumber :

http://aryofebriantoro.blogspot.co.id/2013/11/cara-mengoperasikan-kamera-video.html
http://blog.jogjakamera.com/blog/detail/20-6+Control+Dasar+Pada+Kamera+Video

http://alfinuril.blogspot.co.id/2013/11/cara-mengoperasikan-kamera-video.html

http://lilikyulaikah2.blogspot.co.id/2015/10/teknik-memegang-kamera-video-teknik.html




Kamis, 24 Maret 2016

KOMPOSISI FOTO DIGITAL ( Tata Cahaya dalam Fotografi )

TATA CAHAYA DALAM FOTOGRAFI

1. Pengertian Tata Cahaya

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan.

2. Prinsip Dasar Tata Cahaya

a.) Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.

b.) Fill Light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

c.) Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

3. Fungsi Tata Cahaya

  • Penerangan
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.


  • Dimensi
Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.


  • Pemilihan
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.


  • Atmosfir
Kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.

Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah sebagai berikut :
-   Gerak
Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak perpindahan cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda melalui perubahan cahaya.

- Gaya
Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensyaratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap jelas oleh penonton.

 Komposisi
Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.

- Penekanan
Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian bangunan yang tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton menyelidiki maksud dari hal tersebut.

 Pemberian Tanda
Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya,  fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional, black out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan pergantian set.


4. Peralatan Tata Cahaya
a.       Bohlam
Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari bohlam terdiri atas envelope, filament, dan base. Envelope adalah cangkang yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk melindungi komponen dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.
b.      Reflektor dan Refleksi
Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor maka pancaran cahaya yang berasal dari bohlam dapat ditingkatkan, diatur, dan diarahkan. Lampu panggung menggunakan tiga jenis reflektor yaitu; ellipsoidal, spherical, dan parabolic. Reflektor ellipsoidal berbentuk lengkungan setengah elips (lonjong) yang mengelilingi lampu sehingga mencipatkan efek pancaran tiga dimensi. Jarak masing-masing sisinya terhadap sumber cahaya tetap.
c.       Lensa
Cahaya memerlukan pembiasan atau pembelokan sehingga besar kecilnya ukuran cahaya bisa diatur. Alat yang digunakan untuk membiaskan cahaya adalah lensa yang terbuat dari gelas kaca atau semacam plastik. Ada tiga jenis lensa yang digunakan dalam lampu panggung, yaitu lensa plano convex, fresnel, dan pebble convex. Lensa plano concex sisi luarnya berbentuk cembung (kurva) dan memiliki permukaan yang halus.
d.      Lampu
Istilah lampu yang digunakan di sini tidak mengacu pada kata lamp tetapi lantern. Kata lamp diartikan sebagai bohlam dan lantern sebagai lampu dan seluruh perlengkapannya termasuk di dalamnya bohlam. Istilah lantern digunakan sebagai pembeda antara lampu panggung terhadap lampu rumahan.  Dalam lampu panggung ada terdapat banyak jenis lampu. Akan tetapi, secara mendasar dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu flood dan spot.
e.      Perlengkapan Pemasangan
Untuk memasang lampu di atas pentas dibutuhkan berbagai macam perlengkapan pemasangan. Perlengkapan tersebut ada yang telah terpasang secara permanen dan ada yang dapat dipindah­pindahkan. Di bawah ini akan dijelaskan perlengkapan pemasangan lampu yang terdiri dari bar dan boom, stand, serta clamp dan bracket.


5. Warna Cahaya
Sumber cahaya juga memiliki warna yang bervariasi sesuai temperatur Kelvin-nya, dan itu bisa mempengaruhi hasil foto. Ada baiknya anda mengenal berapa Kelvin lampu yang anda pakai. Bila tidak pasti, ilustrasi diatas bisa menjadi panduan dasar, misal Tungsten sekitar 3200K, flash 5500K dsb. Untuk mendapat hasil foto dengan warna yang netral, akurat dan sesuai aslinya kita bisa mengatur setting di kamera digital yaitu White Balance (WB), yaitu :
·     Auto WB : bila Anda ingin kamera untuk beradaptasi dengan perubahan cahaya dan menentukan setting WB yang sesuai
·    Tungsten : dipilih di kondisi pencahayaan dengan lampu pijar, kamera akan memilih temperatur warna di kisaran 3200K dan memberi banyak warna biru untuk mengimbangi kuningnya lampu pijar
·      Flourescent : dipilih bila berada di ruangan dengan lampu neon, kamera akan memakai temperatur warna di kisaran 4000K
·       Flash : dipilih bila sumber cahaya utama yang dipakai adalah lampu kilat
·       Daylight : untuk di luar ruangan dan sinar matahari cerah
·      Cloudy : untuk penggunaan outdoor di langit berawan atau mendung yang cenderung biru
·      Manual/Preset : ketika pilihan yang ada tidak memberi hasil foto yang netral. Dalam sumber cahaya yang dipakai saat itu, arahkan kamera pada kertas putih untuk mengubah pengaturan pencahayaan secara manual.

Di kamera yang lebih canggih disediakan juga pilihan nilai Kelvin sesuai temperatur warna sumber cahayanya. Semakin tinggi nilainya semakin kuning, semakin rendah nilainya, semakin biru. Tujuannya untuk mendapatkan akurasi warna yang lebih presisi. Salah memilih WB yang sesuai warna sumber cahaya akan menyebabkan hasil foto jadi kebiruan, atau kekuningan.

WARNA CAHAYA

Beberapa cahaya bisa dikatakan "dingin" dan memiliki warna kebiru-biruan, dan beberapa cahaya hangat serta memiliki warna emas. Mata kita secara alami bisa beradaptasi dengan perubahan warna tersebut agar warna terlihat sama ketika dalam kondisi beragam pencahayaan, tetapi tidak pada kamera, oleh karena itu pengaturan white balance dirasa sangat penting. Ketika bekerja dengan natural light atau cahaya alami Sobat bisa menggunakan pengaturan white balance sesuai dengan jenis pencahayaan yang ada seperti sunny, shade atau cloudy, dan lain-lain.

Pengaturan white balance ini mungkin tidak selalu memberikan hasil warna foto yang benar. Warna obyek yang manjadi media pantulan cahaya juga akan mempengaruhi warna cahaya. Jika warna foto tidak benar bisa menyebabkan warna kulit subyek terlihat seperti sakit. Pengaturan white balance terbaik pada kamera adalah custom white balance. Selalu simpan grey card di tas kamera kalian, sehingga Sobat bisa mengatur custom white balance kapan saja saat memotret.

ARAH CAHAYA

Mengetahui dari mana arah cahaya akan membantu kalian dalam memposisikan subyek guna mendapatkan foto terbaik. Mungkin banyak asumsi bahwa posisi terbaik adalah menempatkan subyek menghadap langsung cahaya matahari yang terang agar bagian wajah bisa diterangi, tapi ini bukanlah pilihan yang selalu baik. Subyek yang menghadap matahari secara langsung matanya akan cenderung akan menyipit karena silau. Hal ini juga akan menyebabkan bayangan disekitar kantung mata yang menyebabkanwajah subyek tampak lelah.

Coba potretlah subyek yang diposisikan membelakangi sumber cahaya. Backlight akan menghasilkan higlight yang bagus disekitar rambut, gunakan reflektor atau fill flash untuk mengisi bayangan dan mengangkat detail dibagian wajah. Pilihan posisi bagus lainnya adalah menempatkan subyek disisi atau sedikit dibelakang mereka.



Sumber :

http://nurfajargiovina.blogspot.co.id/2012/07/tata-cahaya-dalam-multimedia.html

http://hanialifia.blogspot.co.id/2015/09/tata-cahaya-dalam-fotografi.html

https://teknikmotret.wordpress.com/2015/07/30/pentingnya-memahami-sifat-dan-warna-cahaya/

http://dunia-blog88.blogspot.co.id/2014/10/warna-cahaya-dalam-fotografi.html