Jumat, 04 September 2015

Jenis - Jenis Kamera

1. Compact Digital

Compact Digital Camera atau yang biasa disebut kamera saku aka kamera pocket karena bentuknya yang kompak dan bisa dimasukkan kedalam saku. Kamera ini juga kadang disebut point and shoot camera karena kepraktisannya yang kita hanya membidik dan menjepret gambar yang kita inginkan tanpa perlu setting manual yang ribet. Kamera pocket biasanya easy to use dan relative murah. Cocok untuk pemula dan dibawa saat travelling dan juga untuk kebutuhan harian yang ingin memiliki kamera yang lebih bagus daripada kamera smartphone. Walaupun sekarang banyak juga tersedia smartphone yang memiliki kualitas kamera yang lebih bagus dari kamera pocket. Berbagai merk dan tipe yang telah ada saat ini adalah Nikon Coolpix L27, Sony DSC-W730 dsb. Kelebihan dari kamera pocket ini antara lain, ukuran kecil, praktis dan mudah dibawa dan mudah digunakan. Dari segi harga cukup murah dan terjangkau. Kekurangan kemampuan menembak dalam kondisi rendah cahaya cukup rendah, kemampuan zoom sangat terbatas, tidak bisa pengaturan manual.


Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
1. Ada mode exposure manual
2. Berukuran sensor besar
3. Dapat memilih format foto RAW 
4. Punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris
5. Bodi kamera biasanya lebih besar dari biasanya.

2.      Prosumer 

Kamera Prosumer, Pengertian kamera Prosumer merupakan gabungan PROfesional dan conSUMER. Bila sebuah camera disebut sebagai model prosumer biasanya ditandai kemampuan point and shoot tapi memiliki fitur lebih canggih dibanding pocket camera antara lain seperti dimilikinya kemampuan pemakaian secara manual. untuk pengaturan exposure, ISO, tersedianya format RAW image capture.
Prosumer camera ditargetkan untuk konsumen yang antusias pada fotografi.Beberapa contoh prosumer camera adalah Canon PowerShot S90, PowerShot G11, Panasonic Lumix DMC-LX3 dan Nikon Coolpix 8700.

Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
Kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer berbentuk Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Camera dengan lensa tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC walaupun lensanya dapat dilepas, tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya juga tidak memiliki Optical Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD saja. Disebut Bridge Camera, karena pada awalnya sebagai jembatan antara Kamera saku digital dengan Kamera digital SLR, memiliki mode PSAM (Program, Speed, Aperture/Diafragma dan Manual), seperti halnya Kamera digital DSLR. Tetapi sekarang ini mode PASM kadang-kadang juga dimiliki oleh Kamera saku digital. Saat ini, Features dan Harga antar jenis kamera saling tumpang tindih, sehingga bisa saja Kamera saku digital harganya lebih mahal daripada Kamera digital SLR. 

3.      Bridge Camera

Biasa disebut juga bridge camera, atau advanced Compact camera. Jenis kamera ini merupakan level yang lebih tinggi daripada kamera pocket. Perbedaanya dengan kamera saku adalah Bridge camera ini tidak full otomatis, pengguna bisa mensetting secara manual exposure / Lensa kamera bridge ini tidak bisa digonta ganti layaknya kamera DSLR. Biasanya bentuk dan ukurannya lebih besar daripada kamera pocket. Contoh jenis kamera ini adalah Fujifilm Finepix S4600, Canon PowerShot G15 dsb.



Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :   kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul dari pada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR. Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat. Salah satu kelemahan Bridge Camera adalah untuk indoor photography dimana pencahayaannya terbatas, karena dengan sensornya yang kecil, maka ISO dimana noisenya masih dapat diterima hanya mencapai 200. Built-in Flashnya tidak dapat diandalkan dan sebaiknya memakai External Flash, tetapi hanya beberapa Bridge Camera yang memiliki slot untuk External Flash (hotshoe).

4.       Consumer DSLR
Bentuk kamera dari kamera ini biasanya seperti kamera profesional, namun ada juga yang berbentuk kamera saku. Kamera ini memungkinkan kita untuk mengatur Focus, Exposure, Aperture, dan ISO. Tapi kamera ini juga menyediakan fitur seting otomatis. kalau kata fotografer, kamera ini memiliki fitur A (atau Av), P , S , dan M.



Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
- Bisa Ganti Lensa
- Memiliki Jenis Body Warna Lebih dari 1
- Harga Relatif murah 4 - 6 Juta
- Menggunakan Lensa Kit 18-55mm

5.      Mirorless 
 
Kamera mirrorless alias Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) atau Kamera Tanpa Cermin Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti (apa tuh singkatannya dalam Bahasa Indonesia?) alias Compact Camera System alias Electronics Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL) -duh banyak banget istilahnya – adalah salah satu kelas sistem kamera digital yang mulai menanjak popularitasnya sejak pertama kali dimunculkan di sekitar 2008. Jawaban singkat dari pertanyaan “Apa sih Kamera Mirrorless?” adalah kamera yang mirip DSLR namun tidak memakai cermin. Kelebihan ukuran kecil, lensa bisa ditukar, kualitas mendekati DSLR. Kekurangan harga lumayan mahal hingga mahal.

Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut : 
1. Ukurannya yang relatif kecil, 
2. Beratnya yang ringan, 
3. Lensa yang dapat diganti-ganti,
4. Hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak jauh beda dengan DSLR,5. Karena beberapa mirrorless ada yang sudah full format.

6.      Semi Pro-DSLR

Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut : 
Ciri yang paling menonjol adalah lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai yang diinginkan.
Yang membedakan antara Pro dan Semi Pro adalah kemampuan sensor(CCD) dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro , CCD sudah mengadopsi 1/1 (terbuka penuh). Kemudian pada memori DSLR-Pro sudah menggunakan High Speed Memory. Disamping itu fasilitas fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama, bisa dioperasikan dengan berbagai pilihan program maupun manual.
 
 

7.      Boutique 

Kamera Butik , Stylish yet Powerfull. dengan rata rata menggunakan Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong. Kualitas Kamera Butik lebih bagus daripada Fullframe DSLR seperti D3S , dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark. dengan bentuk yg Compact.

8.      Medium Format/Professional DSLR

Kamera Medium Format merupakan kamera yang biasanya menggunakan rollfilm. Besarnya format film pada kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera. Pada umumnya format film pada Kamera Medium Format dimulai dari format film 4,5X6, 6X6, 6X7, 6X8, 6X9, atau ada juga panorama kamera dengan format sampai dengan 6X17.
Ini kamera yang digunakan untuk mencetak foto yang ukurannya mencapai billboard, papan iklan, atau poster. Ukuran yang besar tentu membutuhkan lebih besar lagi megapixel. Dalam medium format medium penyimpanan ada yang masih menggunakan kaca, ada juga yang menggunakan sensor digital. Bahkan ada yang menggunakan film juga. Semua tergantung pada minat masing-masing fotografer.



Sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar