1.
Pengertian
Fotografi
Fotografi (dari bahasa
Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" :
Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis
dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses
atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat
paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak
ada foto yang bisa dibuat.
2.
Sejarah Fotografi
Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839
merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan
secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu,
rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi
(SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding
ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka
di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara
terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena
kamera obscura.
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi
fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab
Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan
serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558,
seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak
yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada
tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti
sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda
sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk
gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
3. Jenis
– Jenis Fotografi
a.) Fotografi Jurnalistik
Salah satu alasan jurnalistik umumnya dilakukan olehh para profesional adalah bahwa fotografer harus benar-benar yakin bahwa jepretannya harus mempertahankan keaslian peristiwa yang sebenarnya. Fotografi jurnalistik membutuhkan fotografer nya untuk memotret sesuai dengan fakta aslinya, tidak ada perubahan atau tidak ada manipulasi terhadap peristiwa aslinya. Foto dari fotografi jurnalistik sering berupa foto yang bermakna kuat yang melibatkan pemirsa atau pembacanya ke dalam suatu cerita. Untuk mengetahui bagaimana cara dan mempunyai feeling yang kuat dalam mengambil gambar dengan menangkap emosi yang asli sering dipelajari hanya melalui praktek dan pengalaman yang bertahun-tahun.
b.) Fotografi Dokumenter
Foto dokumenter menceritakan sebuah peristiwa dengan gambar. Perbedaan utama antara fotografi jurnalistik dan fotografi dokumenter adalah bahwa fotografi dokumenter dimaksudkan sebagai dokumen sejarah era politik atau sosial, sementara fotografi jurnalistik berisi peristiwa tertentu atau kejadian tertentu saja.
Seorang fotografer dokumenter mungkin memotret serangkaian gambar dari tunawisma di pusat kota atau rentetan peristiwa pertempuran internasional. Setiap topik dapat menjadi subyek fotografi dokumenter. Seperti foto jurnalistik, fotografi dokumenter berusaha untuk menunjukkan kebenaran tanpa memanipulasi gambar.
c.) Fotografi Aksi (Action Photography)
Seorang fotografer profesional yang mengambil foto aksi dapat mengkhususkan diri dalam berbagai objek yang berbeda, fotografi olahraga adalah salah satu jenis aksi tercepat dan paling menarik dari fotografi. Seperti halnya memotret suatu aksi, seorang fotografer olahraga yang handal harus tahu objek nya dengan baik untuk mengantisipasi kapan harus mengambil gambar. Aturan yang sama berlaku untuk fotografer yang mengambil foto aksi hewan di alam atau foto anak-anak bermain bola di sawah.
d.) Fotografi Makro (Macro Photography)
Fotografi makro adalah jenis fotografi dengan pengambilan
gambar dari jarak dekat. Fotografi ini membutuhkan peralatan yang canggih dan
mahal, akan tetapi fotografer amatir dapat berlatih dengan menggunakan mode
macro pada kamera digital. Objek fotografi makro dapat berupa serangga, bunga,
bulir air atau benda lain yang kalau di close-up kan akan menghasilkan detail
yang menarik.
e.) Fotografi Mikro (Micro Photography)
Fotografi mikro menggunakan kamera khusus dan mikroskop
untuk menangkap gambar objek yang sangat kecil. Kebanyakan aplikasi fotografi
mikro paling cocok untuk dunia ilmiah. Misalnya, fotografi yang digunakan dalam
disiplin ilmu yang beragam seperti astronomi, biologi dan kedokteran.f.) Fotografi Bawah Air (Underwater Photography)
Fotografi bawah air biasanya digunakan oleh penyelam scuba atau perenang snorkel. Namun, biaya scuba diving, ditambah dengan peralatan fotografi sering mahal dan berat di bawah air, membuat ini salah satu jenis kurang umum dalam dunia fotografi. Demikian pula jika seorang fotografer amatir yang sudah memiliki peralatan fotografi bawah air dan peralatan scuba, mengambil gambar bawah air dapat menjadi sesuatu yang sulit, karena kacamata scuba yang besar dan mendistorsi visi fotografer.
g.) Fotografi Seni Rupa (Fine Art Photography)
Fotografi seni rupa, juga dikenal hanya sebagai fotografi seni, mengacu pada cabang fotografi yang didedikasikan untuk memproduksi foto untuk tujuan murni estetika. Fotografi seni, yang biasanya dipajang di museum dan galeri, umumnya berkaitan dengan penyajian benda-benda yang indah atau benda biasa dengan cara yang indah untuk menyampaikan intensitas dan emosi.
h.) Fotografi Pernikahan (Wedding Photography)
Fotografi pernikahan adalah campuran dari berbagai jenis fotografi. Meskipun album pernikahan adalah sebuah foto dokumenter dari hari pernikahan, foto pernikahan dapat diolah dan diedit untuk menghasilkan berbagai efek. Sebagai contoh, seorang fotografer bisa mengolah beberapa gambar dengan toning sepia untuk memberi mereka lihat, lebih klasik abadi. Sebagai tambahan, seorang fotografer pernikahan harus memiliki keahlian dalam fotografi potret, mereka juga harus menggunakan teknik foto yang glamor untuk mengabadikan momen terbaik.
i.) Fotografi Periklanan (Advertising Photography)
Karena fotografi memainkan peran penting dalam periklanan, fotografer profesional banyak memutuskan karier mereka sebagai fotografer periklanan. Fotografi iklan butuh hasil yang unik dan eye-catching hal ini berarti fotografer dapat memainkan beberapa jenis fotografi, termasuk fotografi makro dan fotografi glamor.
j.) Fotografi Perjalanan (Travel Photography)
Fotografi perjalanan adalah jenis fotografi yang melibatkan dokumentasi pemandangan suatu daerah, orang, budaya, adat istiadat dan sejarah. Society of America Fotografi mendefinisikan foto perjalanan sebagai foto yang mengekspresikan perasaan dari waktu dan tempat, menggambarkan daerah, orang-orangnya, atau budaya dalam keadaan aslinya, dan tidak memiliki keterbatasan geografis.Perjalanan fotografi dapat dibuat oleh para profesional atau amatir. Contoh fotografi perjalanan profesional dapat ditemukan di majalah National Geographic. Fotografi perjalanan amatir sering dibagi secara online melalui situs berbagi foto seperti Flickr atau situs jejaring social seperti Facebook.
k.) Fotografi Vernakular (Vernacular Photography)
Fotografi vernacular sering disebut juga fotografi amatir karena mengacu kepada penciptaan foto oleh fotografer amatir atau fotografer yang tidak dikenal yang mengambil foto kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang umum sebagai objek. Contoh foto vernakular adalah foto perjalanan dan liburan, foto-foto keluarga, foto teman-teman, foto, dll.
l.) Fotografi Jalanan (Street Photography)
Fotografi jalanan adalah jenis fotografi dokumenter yang menampilkan objek dalam situasi candid di tempat umum seperti jalanan, taman, pantai, mall, dll.
m.) Fotografi Lanscape
Fotografi
Landscape adalah fotografi pemandangan alam atau dalam pengertian lain adalah
jenis fotografi yang merekam keindahan alam. Dapat juga dikombinasikan dengan
yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang menjadi
fokus utamanya adalah alam. Ada beberapa sub dari fotografi landscape seperti
seascape yang lebih fokus ke laut, cityscape yang fokus ke perkotaan dan
skyscape yang fokus pada pemandangan langit.n.) Fotografi Hitam Putih (Black and White Photography)
Pada awal sejarah fotografi, fotografi hitam-putih adalah satu-satunya pilihan seorang fotografer untuk mengambil gambar. Bahkan ketika foto berwarna sudah tersedia, foto hitam-putih pada awalnya mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih murah untuk mengembangkan daripada foto berwarna. Seiring dengan kualitas foto berwarna semakin membaik, foto berwarna menjadi pilihan yang lebih populer sehingga menyebabkan fotografi hitam-putih kurang populer. Akan tetapi fotografi hitam-putih untuk saat ini lebih cenderung digunakan untuk menimbulkan efek tertentu yang bisa didapat dari berbagai aplikasi editing foto sehingga foto yang dihasilkan lebih bermakna dan menarik.
o.) Fotografi Satwa (Wildlife Photography)
Fotografi satwa lebih memfokuskan objek pada
pengambilan gambar adalah hewan. Kadang hewan berperilaku unik dan jika kita
berada di waktu dan tempat yang tepat kita dapat mengabadikan aksi hewan
tersebut dan pastinya akan menjadi hasil karya yang menarik.
Foto portrait adalah sebuah foto yang mengedepankan detail dari obyek foto, untuk menunjukkan karakter dari sebuah obyek foto. Apabila objek adalah manusia, maka pada umumnya mata dari obyek akan lurus menatap kepada kamera. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi “komunikasi” yang intens antara obyek dengan fotografer. Ekspresi wajah begitu dominan untuk mengungkapkan persamaan, kepribadian, bahkan perasaan seseorang. Pada umumnya foto portrait menampilkan ekspresi alami dari objek yang di foto. disini mata dari objek menjadi komponen penting dari sebuah foto portrait.
q.) Fotografi Model
Pengertiannya sebenarnya hampir sama dengan fotografi potrait namun pada fotografi model, fotografer memutuskan bagaimana posenya, ekspresinya, arah pandangan dan sebagainya. Model yang bagus adalah mereka tau bagaimana cara berpose untuk mempermudah fotografer mendapatkan foto yang bagus.
r.) Fotografi Panning
Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur. Foto jenis ini bisa didapat dengan memanfaatkan shutter speed rendah.
s.) Fotografi Tilt Shift
Fotografi tilt shift adalah teknik fotografi yang bertujuan untuk mendapatkan hasil foto yang tampak seperti miniatur. Teknik tilt-shift ini menggunakan lensa khusus yang dikembangkan untuk memperbaiki perspektif dan mengatasi distorsi dengan cara mengubah sudut lensa terhadap media (film atau sensor). Namun salah satu efek yang paling nyata dari penggunaan lensa tilt-shift adalah menyempitnya ruang tajam (DoF - Depth of Field) sehingga bisa menciptakan efek seperti miniatur.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, foto tilt shift bisa dibuat dengan memanfaatkan aplikasi photo editor seperti Photoshop.
t.) Fotografi Light Painting
Fotografi light painting atau melukis dengan cahaya sangatlah unik. Memotret dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka.
u.) Fotografi Panorama (Panaromic Photography)
Fotografi Panorama adalah teknik fotografi dengan menggunakan peralatan atau software khusus yang menangkap gambar dengan bidang pandang memanjang. Kadang-kadang dikenal sebagai fotografi format lebar. Meskipun tidak ada pembagian resmi antaea "wide-angle" dan fotografi panorama, "wide-angle" biasanya mengacu pada jenis lensa, tapi jenis lensa ini tidak selalu menghasilkan gambar panorama. Beberapa foto panorama memiliki aspek rasio 4:1 dan terkadang 10:1, yang meliputi bidang pandang hingga 360 derajat. Kedua aspek rasio dan cakupan lapangan merupakan faktor penting dalam menentukan sebuah gambar panorama sejati.
v.) Aerial Photography
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar